Surakarta – Polresta Surakarta mengamankan tiga tersangka terduga anggota ISIS. Dari tangan mereka, disita dua sepeda motor, bendera ISIS, dan bahan-bahan pembuat bom rakitan serta 21 bom rakitan yang siap diledakkan.
Puluhan barang bukti itu digelar di aula Mapolresta Surakarta, Jumat (14/8). Bom rakitan yang disita ada yang berdaya ledak rendah maupun tinggi. Ketiga tersangka meracik bom rakitan ini dengan metode baru.
AKBP Sunadi, ahli penjinak bom Polri, menjelaskan metode baru perakitam bom tersebut. Bom dirakit dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di masyarakat. Bom dengan daya ledak tinggi bisa dibuat dari pencampuran asam nitrat dengan urea.
Bahan lain yang digunakan yakni pecahan atau aluminium sintetis, alat suar nelayan, lampu hias untuk inisiator rakitan, fosfor merah dari korek api batang, dan lampu hias yang sudah dipotong-potong.
Polisi juga menemukan bahan-bahan kimia lainnya seperti potasium nitrat dan kalsium karbonat.
“Dari hasil pengembangan, campuran barunya adalah kalsium karbonat, belerang, lebih praktis dan lebih efisien. Tekniknya dengan cara basah (mencampur beberapa bahan dengan air),” kata Sunadi, dilansir Kompas.
Salah satu tersangka membawa panduan merakit bom yang telah disita petugas. Panduan tersebut ditulis dalam kertas berwarna coklat.
“Kekuatan itu adalah melebar, dan kekuatan terbaik adalah ledakan,” demikian isi kertas coklat yang dibacakan oleh Sunadi di hadapan wartawan. Kertas tersebut menunjukkan cara membuat bom dengan daya ledak rendah.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Nur Ali, menegaskan bahwa kepolisian akan terus memburu dan melawan kelompok teroris di Indonesia. Polisi tidak akan kenal lelah dan selalu care terhadap masyarakat.
